Friday, June 17, 2005

SKENARIO USANG

.

Awan masih membiru
Pelangipun kadang masih tersenyum
Namun angin tak lagi tertiup
Sebuah hati membeku sendu dalam aksara
Nyanyian bunga padang hijau
Disaat sama bunga bermekaran
Sebuah lagu menyayat hati
Prosesi penghilangan jiwa

Entah skenario baru apa yang diberi
Hingga badai dan hujan turun lebat
Dan petir kian menyambar
Memagut dalam kesendirian jiwa
Hujan menyapa dalam aura biru

Berdiri memandang
Dengan tangan terkepal
Menahan dingin yang memasuki tulang
Bibir pecah berdarah
Tak sanggup berkata dan bertanya

Terpaku dalam roda sang waktu
Menanti skenario-skenario lainnya ?
Tidak...
Harus ada improvisasi pemecah kebuntuan
Lupakanlah skenario usang itu!
Improvisasi please!
Bagaimana jika berlari dalam badai ?
Dan jangan pedulikan amukan sang petir ?