Tuesday, April 26, 2005

Melihat ke depan

sebuah optimisme

Kini kulihat lagi jiwaku
Seperti berdiri didepan cermin
Kini kutemukan lagi hangat sinar matahari
Menghangatkan beku seluruh jiwaku yang
Kini kusadari lagi warna darah yang mengalir
Dan KAUlah yang membuat warna itu

Kupertaruhkan masa depan dengan jiwa kepadamu
Menang atau kalah adalah probabilitas
Dan,
Kini telah kembali dalam horizonku, pelangiku
Setelah hujan badai masa lalu
Kini jalan yang gelap dahulu itu telah berbentuk
Tak lagi abstrak.
Dan jalan terang itu telah ada di depanku
Raih aku wahai pecinta sejati
Dan jadilah kau pembimbingku, disisiku
Ajari aku mencinta
Mencintaimu