Tuesday, March 08, 2005

CEMBURU BIRU

An avowal monolog

Wahai cinta, aku kini cemburu...
Membakar panas dalam sel-sel darahku, lalu aku menciptakan uforia yang memuakkan,
Sementara kau mungkin mencibir dan tertawa diseberang sana, atau meludah jijik untukku, karena menganggapku hanya menggombal bualan
Dan terserah kau panggil aku anjing hina tak tahu diri, dan mengais di pekat malam dalam bayangan rembulan
Tapi aku tidak berdusta, karena inilah yang kurasa
Kasih aku kini benar-benar CEMBURU...

Andaikan aku mampu membencimu...
Tidak, cinta aku tak bisa membencimu dan melunturkan cintaku
Akupun tak bisa mencabut perasaan yang tertanam dalam dan mengakar serabut di hati
Karena aku telah membakar hangus benih KEBENCIAN sejak aku putuskan mencintaimu

Dan sepi kini membungkam setiap nadiku, menyesakkan nafasku, membuta-tulikan rasa dan menggila pada hampa.
Kusadari tak akan cukup waktu duniaku untuk mengurai dan menelaahnya satu persatu
Dan membuatku berhenti cukup lama dalam ketertanggungan

Memang tak sepantasnya manusia nista ini cemburu atas bahagiamu
Dan tak sepatutnyalah aku merusak bahagiamu, karena mungkinpun kau tak mencintaiku
Dan aku mungkin tak bisa membuatmu bahagia seperti yang kau mau saat ini
Seperti dia yang bertahta atas hatimu

Namun ku tak mampu dustai dan melawan jiwaku yang mencintaimu
Kau yang telah getarkan jiwaku saat pekat gelap menyergap, membangkitkan jiwa
Aku CEMBURU karena aku benar-benar SAYANG dan CINTA padamu
Dan aku tak ingin kau berpaling dariku

Aku CEMBURU bukanlah BENCI atau hal lainnya
KARENA AKU BEGITU MENCINTAIMU, ITU SAJA.