Monday, March 14, 2005

Kisah sang kegelapan 2

harapan dan penantian

Setiap malam diatas gunung itu terdengar rintihan pedih
Gelepar dari sang kegelapan yang terluka parah
Dan terperangkap dalam tubuh manusianya
Sang kegelapan tak putus harapan kembali memohon
Memohon obat dan penyembuhan dari sang dewi

Di negeri langit sedang berpesta
Sangat meriah karena raja dewapun serta
Sang dewipun bergembira bersama para dewa
Rintihan sang kegelapan dibawah sana sangat mengganggu
Sehingga sang dewipun kesal karena pestanya terganggu

Akhirnya sang dewipun turun dan berkata
Aku tak pernah memintamu untuk memakannya
Bahkan aku pernah melarangmu untuk memakannya
Buah itu hanya untuk para dewa dan dewi
Dan obat ini hanya untuk para dewa tidak untuk mahluk rendah sepertimu
Salahkan kebodohanmu sendiri yang memakannya

Lalu sang kegelapanpun menjawab setelah terdiam menahan sakitnya
Dewi aku tidak menyalahkanmu atas buah terkutuk itu
Akupun akan menerima diriku sebagai manusia
Akulah yang salah telah memakannya, maafkan aku dewi
Aku hanya tak kuasa menahan akibatnya dan aku tak bisa mati
Tolonglah berikan aku obatnya setidaknya untuk mengurangi rasa sakit ini

Sang dewi terdiam memandang sang kegelapan yang semakin lemah tak berdaya
Tanpa menjawab sang dewi lalu kembali ke negeri langit
Dan sang kegelapan hanya bisa merangkak di dalam kegelapan hutan
Di atas puncak kesunyian kelam, menanti sang dewi kembali
Karena ia kini hanya manusia tanpa kedigjaan untuk terbang ke langit
Apakah sang dewi akan menolong sang kegelapan ataukah melupakannya ?
Hanya waktu yang mampu menjawabnya