Tuesday, October 05, 2004

MERENTANG WAKTU

Merentang Waktu

Hari ini atau mungkin besok
Mungkinpun lusa
Masih kan kuisi sekedar membunuh hari
Melenggang di belakang sang waktu

Sesekali kulihat seberang tepi jalan itu
Sebuah pohon tua
Masih menarik bagiku memandangnya
Walau kini hanya dahan dan ranting kering
Yang berderak saat angin kering menghembus

Lalu hujanpun mulai singgah di halaman rumahku
Semakin deras menerpa udara jingga sore
Pohon tua menjadi samar dalam deras hujan
Awan hitam itu menambah suasana makin dingin

Seperti hatiku disore itu
Dingin membeku, mengumpalkan egoku
Menjadikan aku orang lain dalam diriku
Menjadi terasing
Entah sejak kapan

Monday, October 04, 2004

RAIH BINTANG ITU

Raih Bintang Itu

Sobat, raih Bintang itu
Jangan ragu walaupun
Semakin dekat bintang itu
Semakin jauh kau dari tanah ini
Semakin jauh kita terpisah

Tenang, aku kan membantumu
Tak perlu kau kembali kesini hanya untuk menyapa
Tak perlu kau mengingat kebawah sini
Gapailah bintangmu
Sobatku,...

Aku mengerti...
Bila kau rindu berpalinglah sejenak
Dengan kerlipan terhangat
Akan kulambaikan tangan ini
Lalu gapailah kembali bintangmu
Sobatku...