Thursday, March 24, 2005

DEATH WALKER [Leap]

walk through these pains

You've just shoot me, but you've missed out
That just make a hole and pain, and I am not dead
Load your another bullets
Give me another shoot here, here in my head
If you wish to make me move out from you

And I,
I unable to suicide cause of you
I am a warrior indeed, till the last of my breath
The last breath I'll give it to you
Which part I denied ?

You've drain my blood to the air with passion
This love sucked up my brain, breaking the rules
Just for you... I am standing
The angel of mine, the angel of heart

Give your final touch, and give me my perfect death
I have lost to much, much than I regret
I can hold my heart to you in time, but not to be a looser
I am loosing my faith, and dark come to soon

I am accross the death and unconsius mind
Nothing more hurt than these
My life is death, My soul is pain, My bloods are drain
Give me a funeral anthem

Kisah sang kegelapan 4

buah beracun buah langit

Sang kegelapan yang terluka berada diatas bukit penantian
Setelah ia memakan buah beracun dan jatuh kebumi
Ia pun sudah menjelajahi daratan bumi demi penawar
Namun tidak ia temukan bahkan ia diburu oleh manusia bumi
Dan hanya luka-lukalah yang didapatkannya
Bumi tak mau terima,
Sebab sang kegelapan adalah manusia yang berbeda

Dan sang kegelapan harus terus mencari sambil melenyapkan hadirnya
Bertahan hidup demi sebuah harapan
Dan akhirnya sampailah ia diatas puncak penantian
Buah beracun yang mengalir di darahnya adalah buah langit
Tak akan mungkin dapat ia ditemukan penawarnya dibumi
Kini harapannya adalah langit
Ia akan kesana menemui sang dewi dengan damai

Semoga sang dewi akan berbijak hati
Walaupun mungkin nanti sang dewi akan menghunuskan pedang
Lalu memotong kedua sayapnya dan menembus jantungnya
Dan membuatnya regangkan nyawanya
Itu adalah konsekuensi yang layak ia terima

Suatu hal yang baginya juga adalah kebahagiaan...
Berakhir pada sang dewi

Saturday, March 19, 2005

Kisah sang kegelapan 3

sayap-sayap penembus langit

Sang kegelapan terpaku menatap tingginya langit
Ingin ia dapat melompat kesana
Meniadakan keniscayaan, menghantui keinginan
Dekapan malam dingin kian erat memeluknya
Ia harus hidup, harus...
Walau racun merusak tubuhnya,
Walau kesempatan terlalu kecil baginya

Sang dewi yang kembali kepada pesta negeri lagit
Selalu berusaha mengalihkan perhatiannya
Mencoba membuat legalisasi dan tak peduli
Walaupun ada rasa yang ia nafikan sampai ke batas

Sementara,
Waktu akan terasa sangat panjang bagi sang kegelapan
Ia harus bisa terbang ke angkasa menjemput sang dewi
Karena ia tak mungkin hanya menunggu sang dewi
Kini ia berusaha membuat sayap-sayap kokoh yang mampu ia buat
Walaupun ia tak yakin pada sayap-sayapnya untuk mencapai negeri langit
Ke tempat dimana sang dewi bersemayam dalam
Mungkinpun ia akan jatuh deras ke bumi yang dipenuhi bebatuan terjal
Iapun tak peduli kini, ia hanya ingin menunjukan bahwa ia pantas
Untuk menerima obat yang hanya diperuntukan untuk para dewa

Tangan sang kegelapan sudah berlumur darahnya sendiri
Demi sebuah harapan yang mungkin tak teraih
Tapi ia sudah putuskan untuk bertahan
Dan tak menyerah untuk membuat sayap-sayap kokohnya
Karena HANYA sang dewilah yang akan membuatnya kembali menjadi dirinya
Sebuah kebahagiaan tanpa batas bila sang dewi bersedia
Akankan di langit ada perubahan saat naga dan phoenix berkumpul ?
Dan perjuangan belum berakhir, dan tak akan berakhir

Monday, March 14, 2005

Kisah sang kegelapan 2

harapan dan penantian

Setiap malam diatas gunung itu terdengar rintihan pedih
Gelepar dari sang kegelapan yang terluka parah
Dan terperangkap dalam tubuh manusianya
Sang kegelapan tak putus harapan kembali memohon
Memohon obat dan penyembuhan dari sang dewi

Di negeri langit sedang berpesta
Sangat meriah karena raja dewapun serta
Sang dewipun bergembira bersama para dewa
Rintihan sang kegelapan dibawah sana sangat mengganggu
Sehingga sang dewipun kesal karena pestanya terganggu

Akhirnya sang dewipun turun dan berkata
Aku tak pernah memintamu untuk memakannya
Bahkan aku pernah melarangmu untuk memakannya
Buah itu hanya untuk para dewa dan dewi
Dan obat ini hanya untuk para dewa tidak untuk mahluk rendah sepertimu
Salahkan kebodohanmu sendiri yang memakannya

Lalu sang kegelapanpun menjawab setelah terdiam menahan sakitnya
Dewi aku tidak menyalahkanmu atas buah terkutuk itu
Akupun akan menerima diriku sebagai manusia
Akulah yang salah telah memakannya, maafkan aku dewi
Aku hanya tak kuasa menahan akibatnya dan aku tak bisa mati
Tolonglah berikan aku obatnya setidaknya untuk mengurangi rasa sakit ini

Sang dewi terdiam memandang sang kegelapan yang semakin lemah tak berdaya
Tanpa menjawab sang dewi lalu kembali ke negeri langit
Dan sang kegelapan hanya bisa merangkak di dalam kegelapan hutan
Di atas puncak kesunyian kelam, menanti sang dewi kembali
Karena ia kini hanya manusia tanpa kedigjaan untuk terbang ke langit
Apakah sang dewi akan menolong sang kegelapan ataukah melupakannya ?
Hanya waktu yang mampu menjawabnya

Thursday, March 10, 2005

Kisah sang kegelapan 1

buah terkutuk

Hey, siapa kau yang telah berani mengusik sang kegelapan ?
Menantang dengan tatapan penuh
Kau telah curi kegelapannya dan menghilangkannya dengan tersenyum
Setelah kau lemparkan buah cinta yang begitu memikat
Bertahun sang kegelapan hanya melihat dari dunia hitamnya
Dan sang kegelapanpun mengambilnya tanpa prasangka

Huh, siapa suruh kau memungut dan memakannya, bodoh !
Buah cinta yang membius utuh, dan sarat kutukan abadi
Meregangkan nyawamu, hingga kau semakin pudar
Maka sang kegelapanpun berubah menjadi manusia yang mempunyai cinta
Membuatnya tanpa daya, hilang semua
Dan ia tak bisa ke wujudnya semula, kutukan itu menjadi abadi

Terakhir kutahu...
Ternyata pencuri itu adalah seorang dewi
Sang kegelapan hanya mampu menyaksikan ketidak berdayaannya
Sang kegelapan semakin tersiksa dan mengerang ketika ia terluka
Ia memohon dan bertekuk kalah pada sang dewi
Demi obat penawar yang hanya dimiliki sang dewi
Apakah sang dewi akan menolong sang kegelapan yang lemah kini ?
Sang kegelapan yang telah ia kutuk ?
Sang dewi hanya tertawa dan seperti melupakan kutukan yang ia buat

Tuesday, March 08, 2005

CEMBURU BIRU

An avowal monolog

Wahai cinta, aku kini cemburu...
Membakar panas dalam sel-sel darahku, lalu aku menciptakan uforia yang memuakkan,
Sementara kau mungkin mencibir dan tertawa diseberang sana, atau meludah jijik untukku, karena menganggapku hanya menggombal bualan
Dan terserah kau panggil aku anjing hina tak tahu diri, dan mengais di pekat malam dalam bayangan rembulan
Tapi aku tidak berdusta, karena inilah yang kurasa
Kasih aku kini benar-benar CEMBURU...

Andaikan aku mampu membencimu...
Tidak, cinta aku tak bisa membencimu dan melunturkan cintaku
Akupun tak bisa mencabut perasaan yang tertanam dalam dan mengakar serabut di hati
Karena aku telah membakar hangus benih KEBENCIAN sejak aku putuskan mencintaimu

Dan sepi kini membungkam setiap nadiku, menyesakkan nafasku, membuta-tulikan rasa dan menggila pada hampa.
Kusadari tak akan cukup waktu duniaku untuk mengurai dan menelaahnya satu persatu
Dan membuatku berhenti cukup lama dalam ketertanggungan

Memang tak sepantasnya manusia nista ini cemburu atas bahagiamu
Dan tak sepatutnyalah aku merusak bahagiamu, karena mungkinpun kau tak mencintaiku
Dan aku mungkin tak bisa membuatmu bahagia seperti yang kau mau saat ini
Seperti dia yang bertahta atas hatimu

Namun ku tak mampu dustai dan melawan jiwaku yang mencintaimu
Kau yang telah getarkan jiwaku saat pekat gelap menyergap, membangkitkan jiwa
Aku CEMBURU karena aku benar-benar SAYANG dan CINTA padamu
Dan aku tak ingin kau berpaling dariku

Aku CEMBURU bukanlah BENCI atau hal lainnya
KARENA AKU BEGITU MENCINTAIMU, ITU SAJA.

Tuesday, March 01, 2005

JANGANLAH PERNAH BERAKHIR

JANGANLAH PERNAH BERAKHIR
karena ku tak pernah bisa menerima

KU berharap apa yang KURASA ini hanyalah sekedarnya
Karena RASA ini mencabikku teramat dalam
RASA TAKUT akan suatu AKHIR yang belum KUMULAI
Pangkal yang tak berujung
Memburu berderap dalam NADIKU
Membakar padang hijau di HORIZONKU
Akankah HIJAU yang kucinta kan sirna ?
Aku merebah disela TAKDIR yang mengisi sela waktu

Aku kini adalah BIBIT HIJAU
Apakah aku harus mati dalam kemarau DIPADANG HIJAU
Aku bahkan belum memulai untuk tumbuh
Akankah GERSANG tak memberiKU HATI untuk tumbuh disampingMU
Bersemi bersama dan melindungi HIJAUMU dengan HIJAUKU
Dari hembusan angin kelana dan teriknya matahari

Wahai HIJAU yang kan selalu KUCINTA
KUinginkanMU dan selalu bersamaMU
KAU telah tunjukkan CINTA dan menyejukan JIWAKU
TAK SEHARUSnyalah ini BERAKHIR
Aku tak ingin dan tak akan pernah ingin semua ini BERAKHIR
SEINDAH apapun itu TAK AKAN mampu menutup dan menyembuhkan LUKA

Haruskah KUbunuh tiap jiwaKU yang menemukan CINTAnya
Aku tak ingin lagi karena akan selalu LEBIH SAKIT
Tak ada kata BIASA untuk KEHILANGAN CINTA
Tak ada kata BIASA untuk KEHILANGAN JIWA
Aku TAK BISA dan tak ingin lagi
Cukuplah KAU saja diHATIKU
Dalam CINTAKU

Wahai HIJAUKU
Hari-hariKU adalah meRINDUkanmu
Saat-saatKU adalah INGINkanmu
DetakKU adalah menCINTAmu
Apakah SALAH bila aku menCINTAmu ?
Dan aku tak pernah menyesali KESALAHAN itu

KAULAH SANG PECINTA

untuk seseorang yang selalu kucinta

Wahai sang pecinta yang menjaga malam,
Aku melewati malam ini dalam kekalutan rasa yang memisahkanku dengan mimpiku,
Lalu membuatku terjaga hingga pagi menyingkap malam
Mimpi indah yang membuatku benar-benar mencinta dirimu
Dan menginginkan cintamu seutuhnya

Wahai sang pecinta,
Aku tahu ada beban yang kau sandang
Maukah kau membaginya denganku ?
Bila cinta bukan untukmu apakah tiada untukku ?
Aku menginginkanmu hidup lebih dari apapun, karena aku mencinta tiap keping dirimu

Wahai sang pecinta kesejatian,
Bila nanti kau hujamkan pisau berbalur racun itu
Katakanlah padaku...,
Maka jika kau ingin menghujamkan pisau beracun sekalipun
Hujamkanlah tepat di jantung ini agar aku takkan pernah menyentuhmu
Dan aku akan lebih bahagia terpisahkan darimu dengan perantara kematian
Seperti hidup cinta yang pernah kau katakan

Ijinkanlah aku mencoba membuatmu tersenyum
Akan aku berikan seluruh kekuatan hidupku untukmu
Dan aku tak akan menyesal bila kelak harus mati karena itu untukmu
Karena tanpa cintamu aku sebenarnya telah mati
Aku tak mampu berfikir apa yang terjadi bila kau pergi dariku
Bersama 'diri' yang lain... ini benar-benar menghancurkan jiwaku
Membuatku terdiam hampa...

Aku tahu kau tak hanya hidup untuk dirimu sayang
Tapi tak adakah kesempatan dan cinta untukku ?
Ijinkanlah aku mencoba membuatkan dunia kecil untukmu
Tiada rayuan dan kegombalan itu sekarang disini
Mungkin kau masih menyimpan tanya mengapa aku tak membuat nyata rengkuhku
Karena hanya nuranimu yang mampu menjawabnya
Seperti aku yang mempercayai nuraniku yang mencinta dirimu